SEMARANG, suaramerdeka.com – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Quantum Telecommunication Semarang bersama Baitul Mal Umat Islam (Bamuis) BNI menggelar pelatihan teknisi smartphone.
Pelatihan ini untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat kurang mampu di Kota Semarang dan upaya untuk mengurangi pengangguran.
Pelatihan yang dilaksanakan selama 10 hari tersebut dilaksanakan di aula LPK Quantum Communication Semarang, Jalan Bina Remaja No 6 Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang.
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, HM Rohaini mengatakan terdapat potensi pengangguran yang tinggi.
Di sisi lain, ia memperhatikan perpanjangan kontrak kerja yang lebih mahal sehingga manajemen perusahaan cenderung memilih tenaga baru yang lebih murah.
“Jadi potensi pengangguran di kota Semarang ini cukup tinggi,” Kata Rohaini saat pembukaan Pelatihan Teknisi Smartphone Program Pemberdayaan Ekonomi Baitul Mal Umat Islam (Bamuis) BNI bagi dhuafa di LPK Quantum Telecommunication Semarang, Selasa 8 Agustus 2023.
Ia menyebut Quantum Telecommunication Semarang sebagai salah satu elemen putra bangsa yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik dalam dunia industri.
Kontribusi tersebut, katanya, sangat penting untuk menekan angka pengangguran.
Sebab, angka kemiskinan akan naik seiring dengan bertambahnya angka pengangguran.
“Berarti ada potensi pengangguran di kota Semarang. Quantum sudah cukup profesional, dan melahirkan tenaga yang handal,” terangnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada BNI dan LPK Quantum Semarang atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.
“Atas nama warga kota Semarang saya sampaikan terima kasih kepada Bank BNI dan LPK Quantum, tetap berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat,” imbuhnya.
Mendapatkan Pengetahuan
Pimpinan LPK Quantum Telecommunication Semarang, Tomi Sudiarno menyampaikan peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap kerja yang baik dari para instruktur.
“Program pelatihan pemberdayaan ekonomi umat dari Bank BNI ini terdiri dari 15 orang, dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Kami sebelumnya seleksi dan cek langsung ke rumah peserta,” katanya.
Tomi melanjutkan, selain magang, para peserta juga akan diberikan peralatan servis komplit agar bisa bekerja secara mandiri pasca pelatihan dan magang.
Kepada para peserta, ia juga mengingatkan untuk tidak hanya fokus belajar dan berlatih menguasai servis, lebih dari itu juga mempelajari betul teknik pemasaran.
“Bukan fokus pada pelatihan saja, tapi skill pemasaran. Karena selihai apapun, kalau tidak bisa memasarkan ya tidak ada hasil,” pesannya.
Pihaknya telah memberikan pelatihan di berbagai daerah, seperti Tasikmalaya, Tanjung Pinang, Batam, Pontianak, dan beberapa daerah lain di Indonesia.
“Ada beberapa program pelatihan dari Kementerian yang melibatkan Quantum,” bebernya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Bamuis BNI, H Sudirman, MBA melalui video conference menyampaikan, peserta pelatihan bisa menjadi teknisi yang profesional, baik sebagai pelaku usaha mandiri maupun sebagai karyawan.
“Memang ada yang punya mental pengusaha, ada yang punya mental pegawai. Diharapkan mereka bisa profesional di sektor tersebut dan menjadi pengusaha handal,” katanya.***
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/